PERANAN WEB DALAM
DUNIA PENDIDIKAN
Auki
Akbar
Jurusan
Teknik Informatika
Universitas Gunadarma
Jalan Margonda Raya, Gang Kedoya,
Depok
ABSTRAKSI
Website,
seperti yang telah kita ketahui merupakan suatu sarana bagi masyarakat untuk
mendapatkan informasi. Informasi ini awalnya bersifat sederhana, seperti
informasi berupa berita – berita yang terjadi kehidupan sehari – hari. Tetapi,
karena kehidupan masyarakat semakin berkembang dengan kebutuhannya, peran
website sebagai teknologi modern pun meski berkembang pula. Perkembangan
manusia ini bisa terlihat dari aspek, politik, ekonomi, sosial, hukum, budaya,
pendidikan dan sebagainya. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mesti
dikembangkan masyarakat. Di Indonesia sendiri, taraf pendidikan masih cukup
rendah. Oleh sebab itu, Dengan adanya website diharapkan pendidikian masyarakat
terkhusus di Indonesia dapat ditingkatkan
Kata
Kunci : Web, Pendidikan
PENDAHULUAN
Seperti yang telah kita ketahui, web
itu merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses secara cepat.
Melalui perkembangan teknologi informasi, tercipta suatu jaringan komputer yang
saling berkaitan. Jaringan yang dikenal dengan istilah internet secara terus
menerus menjadi pesan – pesan elektronik, termasuk e-mail, transmisi file dan
komunikasi dua arah antar individu atau komputer.
Dari penjelasan di atas terlihat
oleh kita gambaran dasar web, yang sebenarnya
”berjalan” di dalam jaringan komputer yang bernama internet. Web ini,
seperti yang kita ketahui memiliki banyak fungsi.
Berbicara mengenai masalah web,
bidang pendidikan merupakan salah satu yang dikembangkan oleh teknologi ini.
Hal itu disebabkan karena banyaknya kesulitan-kesulitan proses pengajaran,
pembelajaran maupun hal–hal lainnya dalam dunia pendidikan oleh oknum yang
telibat dalam dunia pendidikan.
Oleh sebab itu, dengan berkembangnya
teknologi web ini diharapkan kemudahan untuk meningkatkan aspek pendidikan ini
dapat dilakukan dengan baik.
METODE
PENULISAN
Dalam Pembuatan
jurnal ini, penulis mendapatkan informasi
dari beberapa jurnal internasional yang
didapatkan di internet. Jurnal ini dibuat dengan tujuan agar bagi yang membaca
jurnal, bisa memahami pembahasan web ini dalam kehidupan sehari – hari sehingga
perlahan konsep pendidikan di Indonesia semakin membaik.
Lalu, yang akan
dibahas penulis pada jurnal ini seputar
pembahasan mengenai web, khususnya web 2.0. Lalu ciri - ciri web 2.0,
keterkaitan web 2.0 dalam aplikasi web–based education, keuntungan adanya web
dalam dunia pendidikan.
PEMBAHASAN
Apa itu web, khususnya web 2.0?
Dewasa ini, penggunaan web telah
menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat. Ada yang digunakan sebagai sarana
bermain, sarana belanja, media sosial, dan sebagainya. Tetapi, banyak pandangan
masyarakat ini ternyata hanya berkutat pada satu pandangan atau satu persepsi
saja. Sebagai contoh, menurut pandangan saya banyak orang yang menggunakan
komputer pada saat waktu luang di sela-sela kesibukan memanfaatkan waktunya
untuk mengunjungi situs jejaring sosial semisal facebook. Dan para pengguna
facebook ini, biasanya membaca status-status yang dipaparkan pengguna lain di
halaman facebook, ataupun sebaliknya.
Bukan hal yang
salah memang menggunakan web untuk hal yang demikian. Hanya penggunaan web yang
seharusnya lebih optimal menjadi kurang optimal, karena banyak hal lain yang
bisa dilakukan pengguna web selain membuka jejaring sosial. Semisal membuka
situs berbagi video, wiki (semacam web
ensiklopedia), dsb. Ataupun juga kadangkala masyarakat tidak terlalu mengenal
fitur – fitur yang ada pada web. Hal itu mungkin terasa pada kita ketika orang
masih menanyakan hal seperti ini, “Dimana tempatnya?”, “Apa yang terjadi hari
ini?”, dsb. Padahal web telah menyediakan fitur-fitur yang bisa menjawab
masalah seperti itu, contohnya google map atau google earth untuk memudahkan
seseorang melakukan pencarian lokasi maupun web yang menyediakan forum-forum
berita seperti yahoo (yahoonews).
Apa
yang salah sebenarnya dari kejadian ini?
Menurut opini penulis, hal itu
mungkin disebabkan karena pengguna web kurang memahami esensi dari web itu
sendiri. Sehingga web itu digunakan hanya sebagai media satu-fungsi saja
bukannya multifungsi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis ingin
menjelaskan tentang pengertian web.
Jadi, apa itu
web?
Website atau web adalah keseluruhan
halaman – halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung
informasi. Setelah mendengar penjelasan ini, kita coba untuk menggali lebih
dalam seputar perkembangan web.
Web telah dikenal sejak tahun
1990-an. Web ini mengalami perkembangan dari yang semula sebagai media penyedia
informasi dan terus berkembang hingga pada tahun 2003 O’Reilly media
mencetuskan istilah web 2.0. Maksud dari istilah ini, merujuk kepada generasi
yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web seperti situs
jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomy yang menekankan
pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna.
Atau lebih jelasnya maksudnya
istilah web 2.0 ini dipakai untuk menggambarkan aplikasi-aplikasi Internet
generasi baru yang merevolusi cara kita menggunakan Internet. Semua aplikasi
ini membawa kita masuk ke babak baru penggunaan Internet yang berbeda dengan
generasi sebelumnya pada pertengahan tahun 1990-an.
Menurut Tim O’Reilly sang pencetus
istilah 2.0, dia menjabarkan arti dan ciri-ciri web 2.0 dari bukunya “what is web?”.
Berikut ini ciri-cirinya :
1. The Web as
Platform
Aplikasi Web 2.0
menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Apa sih yang dimaksud
dengan platform ? Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan.
Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi
seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Menggunakan Internet sebagai
platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas
Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah
Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya adalah
Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
Kelebihannya
jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti
pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan
aplikasi-aplikasi ini.
2. Harnessing
Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0
memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang
secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar
hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah
Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang
untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar
yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi
komersial seperti Encarta ! Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana
semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya
kita bisa menemukan “permata-permata” di Web gabungan hasil browsing dari
ribuan orang. Blogosphere juga merupakan contoh kepandaian kolektif karena
setiap orang bisa menulis blog-nya sendiri-sendiri lalu saling link satu sama
lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang
saling terkait satu sama lain di dalam otak kita.
3. Data is the
Next Intel Inside
Kekuatan
aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil
selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google,
yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman
Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang
bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating
pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang
unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
4. End of the
Software Release Cycle
Aplikasi Web 2.0
memiliki sifat yang berbeda dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows.
Suatu aplikasi Windows biasanya dirilis setiap dua atau tiga tahun sekali,
misalnya saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di
lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus karena sifatnya
yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update
data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.
5. Lightweight
Programming Models
Aplikasi Web 2.0
menggunakan teknik-teknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini
memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna
membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat
digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah
layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps
dengan Craigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari
aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.
6. Software
Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0
bisa berjalan secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah
iTunes dari Apple yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet
(dalam bentuk toko musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program
iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan
diperkirakan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini,
misalnya saja demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi antar device
yang luar biasa.
7. Rich User
Experiences
Aplikasi Web 2.0
memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi
seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat
dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install
di komputer kita. Contohnya adalah Gmail, aplikasi email dari Google yang
memiliki user interface revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps
yang meskipun berjalan dalam browser namun bisa memberikan respons yang cepat
saat pengguna menjelajahi peta.
Dari penjelasan di atas, kita bisa
memahami web itu secara lebih mendalam sehingga kita sebagai pengguna web dapat
menggunakan web itu dengan lebih bijaksana.
Peranan Web 2.0 Dalam Dunia Pendidikan
Seperti yang telah kita ketahui
sebelumnya, web ini membantu pengguna hampir ke semua aspek kehidupan, tak
terkecuali dalam bidang pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, cukup banyak
peranan web 2.0 untuk memudahkan pengajar maupun pelajar untuk melakukan
kegiatannya. Mungkin kita pernah mencoba fitur yang diberikan oleh web ini,
namun kita tidak menyadarinya. Berikut ini peranan web dalam dunia pendidikan:
1. Belajar
dengan Dikelola Web
Dahulu, setiap informasi jadwal
belajar kita terima langsung dari sekolah. Pengajar memberikan informasi kepada
muridnya di kelas kapan harus datang dan kapan tidak datang ke sekolah. Tetapi
hal ini terkesan kurang efektif karena apabila ada berita mendadak, maka
pengajar pun kesulitan untuk meyampaikan informasi ini kepada pelajar.
Sekarang berkat kemajuan web,
pengajar tak perlu bingung untuk menyampaikan informasi kepada pelajar karena
pengajar cukup membuat pengumuman di website sekolah kemudian pelajar disuruf
aktif untuk membuka web tersebut.
Contoh dari penerapan sistem ini
adalah halaman BAAK universitas Gunadarma. Disana setiap mahasiswa dituntut
untuk aktif mengunjungi halaman web itu. Karena semua informasi seputar
pembelajaran, seperti jadwal kuliah, jadwal ujian, jadwal liburan, dsb. Dengan
begitu pemberitahuna informasi dari pengajar menjadi lebih efektif.
2. Ujian
Berbantu Web
Uiian seperti ini sangat efektif
dilakukan sekarang. Selain mengurangi kecurangan pada saat ujian juga
meyederhanakan kebutuhan ujian pelajar, karena peralatan ujian tidak terlalu
dibutuhkan seperti pensil kertas, dsb. Dari sisi mengurangi kecurangan, hal itu
disebabkan karena soal yang disediakan web dalam sebuah komputer beragam,
sehingga resiko pelajar untuk saling bekerja sama pun berkurang.
Contoh dari penerapan system ini
yaitu seperti pengadaan Ujian Nasional dan I-lab universitas Gunadarma.
3. Web sebagai
Media Instruksi
Pembelajaran di sekolah itu biasanya
belum tentu terlalu efisien karena banyak hal yang membuat konsentrasi pelajar
jadi buyar. Oleh sebab itu, dengan teknologi web hal tersebut bisa diatasi.
Pengajar yang ingin memberikan
pelajaran tambahan kepada para pelajar dapat menggunakan web sebagai media
instruksi kepada pelajar. Jadi, web ini seakan-akan menjadi pengajar pengganti
bagi pelajar. Web memberikan instruksi apa-apa saja yang harus dilakukan, lalu
memberikan materi pelajaran yang bisa pelajar unduh pada web tersebut hingga
web ini menyediakan soal-soal yang akan dikerjakan pelajar sebagai media
latihan.
Contoh penerapan dari system ini
yaitu, web v-class gunadarma.
4. Pengarahan
Berbantu Web
Untuk system yang satu ini,
berfungsi membantu pelajar mengambil keputusan atas persoalan pembelajarannya.
Contohnya, pelajar yang tidak bisa menjawab suatu soal yang diberikan dosen
sehingga dia menggunakan web pencari untuk mencari jawabannya semisal google.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembahasan mengenai peranan web dalam dunia pendidikan yaitu yang pertama
setiap pengguna internet itu seharusnya bisa memahami tentang dasar – dasar dari
sistem web, sehingga penggunaan website nantinya bisa dimaksimalkan pengguna
dengan bijak, salah satunya dengan memahami ciri – ciri web 2.0.
Kesimpulan yang kedua yaitu dunia
pendidikan modern tak bisa lepas oleh web. Banyak sistem pendidikan yang
menggunakan web sebagai alat bantu pendidikan untuk memudahkan pengajar dan
pelajar. Sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan secara efektif
Saran yang dapat diambil dari pembahasan
materi in yaitu agar web ini lebih berkembang dan lebih inovatif nantinya
supaya pendidikan di suatu daerah, khususnya Indonesia dapat lebih maju.
Kemudian bagi para pelajar maupun pengajar agar dapat menggunakan web
sebaik-baiknya, karena dukungan pendidikan yang baik itu bukan hanya dari sisi
perkembangan web saja tetapi juga dari sisi yang menggunakan web, yaitu :
pelajar dan pengajar.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Anderson, Paul. 2007.“What is web? Ideas, technologies and implications for education”.
JISC Technology and Standard Watch. Feb. 2007
2.
O’Reilly, Tim. 2005.“What is Web 2.0 ?”.
Sept. 2005
3.
Brusilovsky, Peter. Eklund, J. dan Schwarz, E. 1998.“Web-based Education for
All: A Tool for Development Adaptive Courseware”. Computer Networks and ISDN
Systems. 14-18 April 1998
4.
Alexander, Shirley. 2001. “E-learning Developments and Experiences”. Technological
Demands on Women in Higher Education: Bridging the Digital Divide, Cape Town,
February 2001.