Rohis yang merupakan
kepanjangan dari Rohani Islam adalah sebuah organisasi untuk memperkuat
keislaman . Rohis sering disebut juga Dewan keluarga Masjid. Biasanya
Organisasi semacam ini banyak ditemukan di Sekolah, kampus ataupun di Masjid
dekat tempat tinggal kita. Fungsi dari Rohis secara umum sebagai tempat / media
forum, mentoring, dakwah, ataupun sharing tentang pengetahuan atau hal – hal yang
bermanfaat.
Rohis umumnya
memiliki kegiatan yang terpisah antara anggota pria (ikhwan) dan wanita
(akhwat). Hal ini dikarenakan perbedaan muhrim di antara anggota. Kebersamaan
dapat juga terjalin antar anggota dengan rapat kegiatan serta kegiatan-kegiatan
di luar ruangan. Tujuan utama rohis mendidik siswa menjadi lebih islami dan
mengenal dengan baik dunia keislaman, dalam pelaksanaannya anggota rohis
memiliki kelebihan dalam penyampaian dakwah dan cara mengenal Allah lebih dekat
melalui alam dengan tadzabur alam, hal itu karena dalam kegiatannya rohis juga
mengajarkan hal tersebut. Rohis selalu mendekatkan anggotanya kepada Allah SWT,
dan menjauhkan anggotanya dari terorisme, kesesatan, dsb.
Organisasi
semacam ini, sangat dibutuhkan dalam masyarakat apalagi dalam era globalisasi
seperti sekarang. Perilaku masyarakat sudah banyak menyimpang. Budi pekerti
baik manusia seakan mulai rapuh. Bila dicermati baik-baik, semua permasalahan
yang terjadi di Indonesia merupakan akibat lemahnya karakter masyarakat bangsa
ini. Salah satu bagian dari masyarakat Indonesia adalah generasi mudanya. Jadi,
generasi muda juga mendapat andil dalam permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Hal demikian sepatutnya tak boleh terjadi, karena lemahnya karakter generasi
muda merupakan salah satu faktor penghancur suatu bangsa. Oleh sebab itu, Rohis yang muncul di berbagai
sekolah, terutama SMA, dapat menjadi solusi pembentukan karakter yang kuat
serta peduli akan kondisi bangsa.
Sebagai
organisasi yang membangun karakter remaja idaman, kegiatan-kegiatan Rohis menitikberatkan
kegiatan-kegiatannya pada tiga sektor. Ketiga sektor tersebut merupakan sektor
pembinaan, sektor organisasi, serta sektor
pengaplikasian.
Pembinaan
merupakan hal fundamental. Tak dapat disangkal bahwa output yang sukses
dihasilkan dari proses pembinaan yang baik serta lancar. Pembinaan di Rohis
bertujuan untuk membentuk karakter baik. Karakter yang dibentuk berlandaskan
pemahaman Islam yang baik, juga dapat diterapkan sebagai manfaat dalam
kehidupan nyata.
Layaknya
organisasi pada umumnya, Rohis pun memberi kesempatan para remaja yang
berkegiatan di dalamnya untuk mengembangkan potensinya dalam bidang organisasi.
Tahap ini merupakan pengembangan jiwa sosial para aktivisnya. Proses
pembelajaran ini akan bermanfaat, karena para aktivis Rohis dituntut untuk
tetap peduli pada kegiatan akademik disamping kegiatan Rohis itu sendiri. Hal
tersebut secara tidak langsung mengajarkan para aktivis Rohis untuk mengelola
waktunya dengan baik. Komitmen, tanggung jawab, kesatuan, kepercayaan, rasa
menghargai satu sama lain, serta kepedulian menjadi poin-poin penting yang
diharapkan dapat tertanam dalam diri setiap aktivis Rohis.
Setelah mendapat
pembinaan dan pemahaman bersosialisasi melalui organisasi, para aktivis Rohis
diharapkan mampu memberikan angin segar bagi masyarakat. Ilmu yang didapat dari
pembinaan dapat disalurkan kembali ke elemen-elemen masyarakat untuk
mengembangkan karakter masyarakat. Pengembangan karakter diharapkan menjadi
titik balik untuk memajukan Indonesia. Dengan menerapkan karakter yang baik,
contoh yang baik pun akan semakin banyak bermunculan di masyarakat. Dari
pembelajaran organisasi, kepekaan sosial serta semangat menebar kebaikan akan
muncul pada aktivis Rohis. Sehingga keinginan untuk maju, serta tolong-menolong
membangun lingkungan sekitar akan selalu muncul.
Dibalik
kegiatan-kegiatan pada ketiga sektor tersebut, ada tiga komponen yang berperan
menggerakkan roda kegiatan Rohis. Ketiga komponen tersebut merupakan siswa,
alumni, serta perangkat sekolah.
Siswa, sebagai
tokoh utama, berperan sebagai pemeran langsung, yang mengkolaborasikan ide-ide
kreatif mereka untuk dilaksanakan dalam lapangan kegiatan Rohis. Alumni
berperan sebagai penjaga nilai. Tugas utama alumni ialah mengembangkan para
siswa untuk menjadi lebih baik dari mereka sendiri. Mereka juga merupakan
motivator yang siap membantu mengarahkan para siswa, serta menjadi fasilitator
bantuan yang dibutuhkan siswa. Peran krusial pun dipegang oleh perangkat
sekolah. Sekolah merupakan pemegang kebijakan, yang memberikan kesempatan siswa
remajanya untuk berkreasi. Harmonisasi ketiga komponen tersebut akan membentuk
Rohis ideal. Sehingga regenerasi Rohis akan terus berjalan, serta aktivitas pun
akan berjalan berkesinambungan. Komunikasi yang lancar antar ketiga komponen
tersebut akan dapat mengembangkan kemampuan terbaik semua pihak, juga
mem-filter hal-hal miring semisal aliran sehat maupun tuduhan teroris.
Melihat latar
belakang dilahirkan, dapat disimpulkan bahwa Rohis benar-benar diperlukan. Karakter
yang luar biasa akan memberikan pula pengaruh yang luar biasa. Satu orang yang
terbentuk setelah “sukses” di Rohis akan dapat memberikan dampak positif bagi
lingkungan sekitarnya. Coba bayangkan dampak yang akan terjadi pada ribuan
lebih remaja yang tersentuh Rohis. Masyarakat madani yang menjadi impian
Indonesia tidak akan lagi sekadar menjadi impian belaka.
Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/rohis
2. http://www.fimadani.com/idealisme-rohis/
Dibuat pada tanggal 5 November 2013, jam
17.00 WIB
0 komentar:
Posting Komentar